Oleh : Teddy Hermansyah, S.Pd. | Wakil
Kepala Madrasah Bidang Kurikulum MTsN 7 Majalengka dan Anggota Bidang Penulisan
Artikel Populer Agerlip PGM Indonesia
Ketua MGMP Pendidikan Pancasila MTs Provinsi Jawa Barat, Deni Kurniawan
As'ari, M.Pd, menjelaskan bahwa olimpiade ini bertujuan untuk menumbuhkan dan memperkuat pemahaman, penghayatan, serta
pengamalan nilai-nilai Pancasila di kalangan guru, pelajar, dan
masyarakat. "Kami ingin melahirkan generasi muda yang berkarakter
Pancasila, cinta tanah air, dan memiliki semangat kebangsaan yang
tinggi," ujar Deni.
Di samping itu, ia menyampaikan banhwa antara panitia dengan dewan juri
(tim soal) berbeda. Panitia nantinya tidak ikut dalam penyusunan soal dan tentu
saja tidak akan mengetahui soal yang akan diujikan, sehingga sepenuhnya
kmenjadi kewenangan tim juti atau pembuat soal. Harapannya agar kompetisi
berjalan secara fair, objektif dan transfaran.
Olimpiade ini akan dilaksanakan secara online melalui aplikasi berbasis
web, hasil kerja sama dengan lembaga independen yang berpengalaman dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam pelaksanaan ujian digital. Adapun petunjuk teknis
diantaranya : (1) peserta hanya diijinkan menggunakan aplikasi yang ditetapkan
oleh panitia, dan (2) peserta hanya diijinkan menggunakan smartphone android.
Kompetisi ini terdiri dari dua tahap yaitu :
1.
Tahap 1
(Penyisihan): Jumat, 15 Agustus 2025 Pukul 09.00-09.40 WIB
- Tahap 2
(Final): Selasa, 19 Agustus
2025 Pukul 09.00-09.40 WIB (Peserta memasuki zoom
meeting)
Pengumuman pemenang
akan dilakukan melalui akun resmi Instagram MGMP Pendidikan Pancasila MTs Jawa
Barat pada tanggal 16 Agustus 2025. Untuk penyerahan hadiah direncanakan
berlangsung tanggal 26 Agustus 2025 pada momen sosialisasi buku teks Pendidikan
Pancasila dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)
Peserta yang dapat
mengikuti olimpiade ini adalah siswa kelas VIII atau IX MTs, yang dibuktikan
dengan surat keterangan dari kepala madrasah atau kartu pelajar. Selain itu,
guru juga diperbolehkan ikut serta dalam olimpiade ini. Setiap madrasah
diperbolehkan mengirimkan maksimal 3 peserta, baik dari kalangan guru maupun
siswa. Materi yang akan diujikan mencakup:
· Pancasila
· Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
· Bhinneka
Tunggal Ika
· Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Hadiah yang akan diberikan pada olimpiade Pancasila adalah piala, piagam penghargaan (Juara 1-3, Juara Harapan) serta uang pembinaan (khusus Juara 1,2 dan 3) dengan nominal yang cukup besar. Selain itu, seluruh peserta baik guru maupun siswa akan mendapatkan e-sertifikat.
MGMP Pendidikan
Pancasila MTs Jabar mengucapkan terima
kasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh peserta termasuk kepala madrasah
yang telah mendukung diselenggarakannya olimpiade Pancasila. Panitia tentu akan
membantu dengan penuh tanggung jawab jika peserta menemukan kendala dalam
pelaksanaanya.
Bapak Waryanto, M.Pd., selaku dewan juri Olimpiade Pancasila sekaligus Kepala
SMP Negeri 1 Gumelar Kabupaten
Banyumas, Jawa Tengah, menyampaikan
apresiasi yang tinggi terhadap penyelenggaraan Olimpiade Pancasila yang baru
pertama kali dilaksanakan di Indonesia oleh MGMP. Dalam
pernyataannya, beliau menyebut bahwa kegiatan ini merupakan langkah tepat dan
hebat yang digagas oleh MGMP Pendidikan Pancasila MTs Provinsi Jawa
Barat.
"Ini adalah terobosan yang sangat luar biasa dan inovatif. Saya berharap MGMP di daerah lain dapat terdorong untuk melakukan kegiatan serupa yang membangun semangat kebangsaan dan meningkatkan kompetensi siswa,” ujarnya.
Lebih lanjut,
beliau menegaskan bahwa integritas pelaksanaan olimpiade ini sangat terjamin.
Ia memastikan bahwa soal-soal yang akan diujikan disiapkan secara profesional
dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya serta dipastikan tidak ada
intervensi dari pengurus maupun panitia dalam proses penilaian. Semua peserta
memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuannya.
Olimpiade
Pancasila ini menjadi tonggak baru dalam dunia pendidikan nasional, khususnya
dalam upaya memperkuat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila di
kalangan pelajar. Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin yang
menginspirasi dan mempererat semangat kebangsaan generasi muda Indonesia.